Sabtu, 22 November 2014

Ringkasan Buku Dasar-dasar Demografi


BAB I             : ARTI DAN TUJUAN DEMOGRAFI
Pengertian Demografi menurut beberapa ahli:
Donald J.Bogue: Ilmu yg mempelajari secara statistik dan matematik tantang besar, komposisi dan distribusi pendudukdan, perubahannya sepanjang masa melalui bekerjanya 5 komponen demografi yaitu; Kelahiran (Fertilitas), Kematian (Mortalitas), Perkawinan, Migrasi dan Mobilitas Sosial.
George W. Barcley: memberi gambaran yang menarik dari penduduk yang digambarkan secara statistik dan mempelajari tingkah laku keseluruhan, bukan tingkah laku perorangan
TUJUAN DAN PENGGUNAAN DEMOGRAFI DAN KEPENDUDUKAN
·         Mempelajari jumlah dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu
·         Menjelaskan pertumbuhan masa lampau, penurunannya dan persebarannya dengan data yang tersedia
·         Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dg bermacam-macam aspek sosial
·         Memcoba meramalkan pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekwensinya.

BAB II            :  STRUKTUR DAN PERSEBARAN PENDUDUK
STRUKTUR  PENDUDUK
Rata-rata pertumbuhan penduduk setiap tahun pada periode\waktu tertentu dan biasanya dinyatakan dengan persen.\Ada 3 macam ukuran pertumbuhan penduduk yaitu Pertumbuhan (linier),Pertumbuhan Geometri,Pertumbuhan eksponensial
KOMPOSISI PENDUDUK
      Biologis:umur dan jenis kelamin
      Sosial: tingkat pendidikan, status perkawinan dll
      Ekonomi: penduduk yang aktif secara ekonomi, lapangan pekerjaan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, dll
      Geografis, berdasarkan tempat tinggal, daerah perkotaan, pedesaan, propinsi, kabupaten dll
RASIO JENIS KELAMIN
Seks rasio adalah banyaknya penduduk laki-laki per 100 penduduk perempuan ( (penduduk laki-laki) : (penduduk perempuan) x 100.
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (dependency ratio)
Angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya penduduk yang tidak produktif (umur <15 tahun dan umur> 65 tahun keatas) dengan banyaknya penduduk yang termasuk usia produktif (umur 15-65 tahun)
PERSEBARAN PENDUDUK
Secara Geografis:  persebaran penduduk menurut pulau. Penduduk Indonesia tersebar secara tidak merata. Sekitar 62% penduduk tinggak di pulau Jawa yang luas wilayahnya hanya 7 % dari luas daratan Indonesia.

BAB III          : SUMBER-SUMBER DAN EVALUASI DATA KEPUNDUDUKAN
Sumber data kependudukan terbagi atas dua yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer yaitu: segala catatan asli atau terbitan resmi atau tidak diterbitkan dari badan-badan resmi pemerintah baik dalam bentuk angka maupun grafik/gambar.Sumber data sekunder yaitu: data yang telah diolah dan disajikan baik dalam buku teks, laporan penelitian, karya tulus, terbitan-terbitan periodik dll.

Sumber data kependudukan berasal dari:
  1. Sensus (PBB): adalah keseluruha  proses pengumpulan (collecting), menghimpun dan menyusun (compilling) dan menerbitkan data-data demografi, ekonomi dan sosial yg menyangkut semua orang pada waktu tertentu di suatu negara atau suatu wilayah tertentu.
  2. Survey (sampel): prosesnya sama dengan sensus tetapi cakupannya hanya sebagian penduduk (sampel). Topiknya bisa berganti-ganti. Waktunya juga periodik namun lebih pendek dari sensus.
  3.  Registrasi : merupakan kumpulan keterangan mengenai terjadinya peristiwa-peristiwa vital al; lahir dan mati serta sgala kejadian penting yg merubah status sipil seseorang sejak dia lahir sampai mati. Kejadian-kejadian tersebut adalah: perkawinan, perceraian, pengangkatan anak (adobsi) dan perpindahan (migrasi). Pencatatan tersebut sering disebut registrasi vital atau statistik vital.Registrasi berlangsung terus menerus sehingga menggambarkan perubahan yg terus menerus pula.Dilakukan oleh instansi yang berbeda-beda dan masalah registrasi yg utama adalah cakupan dan ketelitian.
EVALUASI DATA
Yang dimaksud evaluasi data adalah: kegiatan melakukan penilaian atas data yang diperoleh dari sumber-sumber tersebut. Mengapa perlu di evaluasi Karena diduga data itu tidak terlepas dari kesalahanesalahan (error). Seberapa jauh terjadi penyimpangan data tersebut dari yang  sesungguhnya perlu diketahui oleh pengguna data.

BAB IV          : FERTILITAS (KELAHIRAN)
Fertilitas dalam pengertian demografi adalah: kemampuan riil seorang wanita atau sekelompok untuk melahirkan, yang dicerminkan dalam jumlah bayi yang dilahirkan hidup.Fecunditas adalah: potensi fisik seorang wanita untuk melahirkan anak 

KONSEP-KONSEP FERTILITAS
·         Lahir hidup (live birth) menurut PBB dan WHO: kelahiran seorang bayi tanpa memperhitungkan lamanya didalam kandungan, dimana si bayi menunjukkan tanda-tanda kehidupan seperti; bernafas, ada denyut jantung atau denyut tali pusat atau gerakan-gerakan otot.
·         Lahir mati (still birth): adalah kelahiran seorang bayi dari kandungan yg berumur paling sedikit 28 minggu, tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
·         Abortus adalah kematian bayi dalam kandungan dengan umur kehamilan kurang dari 28 minggu  dapat disengaja (induced abortion) dan tidak disengaja (spontaneous abortion)
·         Masa reproduksi adalah masa dimana seorang wanita mampu melahirkan, yang disebut juga usia subur.
UKURAN DASAR FERTILITAS
Ada 2 macam pendekatan:
·         Yearly performance (current fertility) yaitu; mencerminkan fertilitas dari suatu kelompok penduduk/berbagai kelompok penduduk untuk jangka waktu satu tahun
·         Reproductive History (cumulative fertility) yaitu; mencerminkan banyaknya kelahiran sekelompok atau beberapa kelompok wanita selama masa reproduksinya; dan ini disebut juga paritas.

BAB V            : MORTALITAS
Mortalitas atau kematian merupakan salah satu diantara komponen demografis yang mempengaruhi perubahan penduduk.Definisi mati menurut PBB dan WHO adalah: Mati adalah keadaan menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.


KONSEP KEMATIAN
  • Lahir hidup (live birth)
  •  Mati (death)
  •  Lahir mati (fetal death) 
UKURAN KEMATIAN
Ukuran kematian adalah: suatu angka atau indeks yang dipakai sebagai dasar untuk menentukan tinggi rendahnya tingkat kematian suatu penduduk.

BAB VI          : MIGRASI
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik/negara atau batas administratif/batas bagian dalam suatu negara. (batas waktunya 6 bulan).Migran adalah orang yang pidah tempat tinggal secara permanen (menurut PBB).Mover adalah orang yang berpindah-pindah tempat melewati batas politik/administratif suatu daerah. Bila waktunya dalam 1 hari disebut “mirgrasipulang pergi” atau “commuting”/’nglaju”
JENIS-JENIS MIGRASI
·         Mobilitas horizontal: perpindahan penduduk secara teritorial, spasial atau geografis.
·         Mobilitas vertikal: perpindahan yang dikaitkan dengan perubahan status sosial dengan melihat kedudukan generasi misalnya  melihat status kedudukan ayah.
·         Jenis migrasi yang lain:
-          Migrasi masuk (in-migration) adalah masuknya penduduk ke suatu daerah tempat tujuan
-          Migrasi keluar (out-migration) adalah perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah.
-          Migrasi neto adalah selisih antara migrasi masuk dengan migrasi keluar.
-          Migrasi bruto adalah jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar.
-          Urbanisasi : bertambahnya proporsi penduduk yang berdiam di daerah kota yang disebabkan oleh proses pindahan penduduk ke kota atau ketempat pemukiman yang lebih padat penduduk.
-          Transimigrasi (resttlement atau settlement): Perpindahan penduduk dari satu daerah untuk menetap ke daerah lain yang di tetapkan didalam wilayah Indonesia guna kepentingan pembangunan atau yang  di atur dalam UU.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MIGRASI
Faktor pendorong (di tempat asal):
  Sumber daya alam yg semakin berkurang
  Menyempitnya lapangan pekerjaan karena masuknya teknologi
  Adanya takanan-tekanan atau diskriminasi politik, agama, suku dll
   tidak cocok lagi dengan budaya/kepercayaan di tempat asal
  Alasan pekerjaan atau perkawinan yg menyebabkan tidak bisa mengembangkan karir pribadi
  Bencana alam atau adanya wabah penyakit

BAB VII         : PERKAWINAN  DAN PERCERAIAN
Perkawinan bukan merupakan komponen yang langsung mempengaruhi pertambahan penduduk akan tetapi mempunyai pengaruh cukup besar terhadap fertilitas.\PBB membuat 5 kategori status perkawinan: belum kawin, kawin, cerai, janda dan berpisah (Indonesia hanya mengenal 4 kategori: belum kawin, kawin, cerai dan janda).Perkawinan adalah perubahan dari status perkawinan lain menjadi  status “kawin”.Perceraian adalah perubahan dari status kawin menjadi status “cerai”.
KONSEP PERKAWINAN DAN PERCERAIAN DI INDONESIA
Ada empat  macam status perkawinan berhubungan dengan tingkah laku manusia dalam hukum, agama dan budaya. Perkawinan adalah: merupakan hubungan yang sah (berdasarkan hukum perdata yg berlaku, agama atau peraturan-peraturan lain yg dianggap sah dalam negara yg bersangkutan) dari dui orang yang berlainan jenis kelamin

BAB VIII       : KELUARGA BERENCANA
           Program KB dimulai sebagai program nasional sejak Pelita I di propinsi Jawa Bali yang padat penduduknya. Tujuan utamanya adalah menurunkan kelahiran disamping program lain untuk meningkatkan kualitas penduduk seperti; meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak, meningkatkan kemudahan dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat, dan meningkatkan gizi dll. 
ASPEK PELAKSANAAN PROGRAM KB
           Aspek penerangan melalui kegiatan KIE berupa kampanye, pemanfaatan sarana dan media penerangan yang ada serta penerangan wawan muka. Pengembangan pelatihan-pelatihan  untuk mempercepat proses diterimanya konsep NKKBS dengan mengembangkan bahan-bahan instruksional dll.
           Aspek pelayanan kontrasepsi mulai dari pelayanan pada klinik yang statis sampai pengembangan Tim Medis Keliling yang kemudian berkembang menjadi Tim KB Keliling.Dilihat dari substansi masalah, pelayanan kontrasepsi dapat dibagi 3 fase:
1.      Fase I: sasarannya untuk menunda kehamilan.
2.      Fase II: sasarannya untuk penjarangan kehamilan.
3.      Fase III: sasarannya pelayanan diarahkan untuk mengakhiri kesuburan.

BAB IX              : ANGKATAN KERJA
            Tenaga kerja (man power) adalah penduduk dalam usia kerja (dalam literatur 15-64 tahun). Di Indonesia dipakai batasan umur 10 tahun.Definisi tenaga kerja: jumlah seluruh penduduk dalam usia kerja dalam suatu negara yang dapat memproduksi barang dan jasa , jika ada permintaan terhadap tenaga mereka dan jika mereka mau berparisipasi dalam aktifitas tersebut.
            Angkatan kerja (labor force) adalah : bagian dari tenaga kerja yang sesungguhnya terlibat, atau berusaha untuk terlibat, dalam kegiatan produktif yaitu memproduksi barang dan jasa (biasanya 1 minggu sebelum pencacahan dan paling sedikit 2 hari) .Bukan angkatan kerja adalah bagian dari tenaga kerja yang tidak bekerja ataupun mencari kerja.
UKURAN DASAR ANGKATAN KERJA
·         Angka  partisipasi angkatan kerja: jumlah angkatan kerja dalam suatu kelompok umur sebagai persentasi penduduk dalam kelompok umur tersebut sama dengan tingkat pastisipasi total dari seluruh penduduk dalam usia kerja.
·         Tingkat partisipasi umum : jumlah angkatan kerja dibagi seluruh penduduk berumur 10 tahun keatas.
·         Tingkat partisipasi angkatan kerja menurut umur dan jenis kelamin: jumlah angkatan kerja menurut umur dan jenis kelamin dibagi jumlah seluruh penduduk menurut jenis kelamin dan umur yang sama kali 100%
·         Tingkat pengangguran: jumlah angkatan kerja yang mencari pekerjaan dibagi jumlah angkatan kerja




BAB X               : STATISTIK
             Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau penganalisannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan yang dilakukan. tatistikKependudukanDemografi,diartikan sebagai studi statistik dan matematik terhadapbesaran, komposisi, sebaran, serta perubahan-perubahannya yang terjadi dari waktu ke waktu padapopulasi manusia melalui berlangsungnya lima proses:fertilitas, mortalitas, perkawinan, migrasi, dan mobilitassosial
DISTRIBUSI FREKUENSI
              Distribusi frekuensi adalah daftar nilai data (bisa nilai individual atau nilai data yang sudah dikelompokkan ke dalam selang interval tertentu) yang disertai dengan nilai frekuensi yang sesuai.Pengelompokkan data ke dalam beberapa kelas dimaksudkan agar ciri-ciri penting data tersebut dapat segera terlihat. Daftar frekuensi ini akan memberikan gambaran yang khas tentang bagaimana keragaman data. Sifat keragaman data sangat penting untuk diketahui, karena dalam pengujian-pengujian statistik selanjutnya kita harus selalu memperhatikan sifat dari keragaman data. Tanpa memperhatikan sifat keragaman data, penarikan suatu kesimpulan pada umumnya tidaklah sah.

BAB XI          : PROYEKSI PENDUDUK
Dalam rangka perencanaan pembangunan di segala bidang, diperlukan informasimengenai keadaan penduduk seperti jumlah penduduk, persebaran penduduk, dansusunan penduduk menurut umur. Informasi yang harus tersedia tidak hanyamenyangkut keadaan pada saat perencanaan disusun, tetapi jugaa informasi masa laludan masa kini sudah tersedia dari hasil sensus dan survei-survei, Sedangkan untuk masa yang akan datang, informasi tersebut perlu dibuat suatu proyeksi yaitu perkiraan jumlah penduduk dan komposisinya di masa mendatang.Proyeksi penduduk adalah perhitungan jumlah penduduk (menurut komposisis umur dan jenis kelmain) di masa yang akan datang berdasarkan asumsi arah perkembanganfertilitas, mortalitas dan migrasi.
Data penduduk Indonesia yang dapat dipakai dan dipercayya untuk keperluan proyeksiadalah berasal dari sensus penduduk (SP) yang diselenggarakn pada tahun yang berakhir “0” dan survei antar sensus (SUPAS) padad tahun aynag berakhir “S”.
Kegunaan Proyeksi.Hasil proyek penduduk sanagat bermanfaat untuk perencanaan penyediaan beras,fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, fasilitas perumahan, dan fasilitas kesempatankerja.
Publikasi BPS tentang Proyeksi Penduduk.


BAB XII         ; KEBIJAKSANAAN KEPENDUDUKAN
Kebijaksanaan kependudukan menurut PBB adalah: langkah-langkah dan program-program yang membantu tercapainya tujuan-tujuan ekonomi, sosial demografis dan tujuan-tujuan umum yang lain dengan jalan mempengaruhi variabel-variabel demografi yang utama yaitu; besarnya dan pertumbuhan penduduk serta perubahan dan ciri-ciri demografisnya
Kebijakan kependudukan berkaitan dengan dinamika kependudukan yang menyangkut perubahan-perubahan, fertilitas, mortalitas dan migrasi.

JENIS KEBIJAKAN KEPENDUDUKAN
      Pendekatan spasial  dapat bersifat nasional dan sektoral. Kebijaksanaan yang bersifat nasional adalah kebijakan yang terpadu mencakup segala segi kehidupan dengan tujuan mengenai kependudukdn yang sama. Kebijakan sektoral adalah menyerahkan maslah kependudukan kepada satu sektor saja
      Pendekatan simptomatis yaitu kebijaksanaan yang bertujuan mengatasi gejala yang timbul akibat masalah  kependudukan.
      Pendekatan kausatif yaitu; kebijakan yang didasarkan kepada penyebab timbulnya masalah kependudukan tersebut.
      Pendekatan pronatalis yaitu kebijakan yang bertujuan meningkatkan angka kelahiran
      Pendekatan anti natalis yaitu kebijakan yang bertujuan menurunkan angka kelahiran

KEBIJAKSANAAN KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
      Pada pemerintahan orde lama (zaman Presiden Sukarno) Indonesia menganut kebijaksanaan kependudukan yang pronatalis.
      Kebijaksanaan yang anti natalis dikembangkan sejak Orde Baru mulai pada awal Pelita I (1969/70 – 1973/74)  dimana Program Keluarga Berencana merupakan kebijakan kependudukan yang utama sebagai salah satu upaya penurunan fertilitas dan transimigrasi untuk mengurangi ketidakseimbangan persebaran penduduk. Kebijaksanaan kependudukan tersebut  dimuali di propinsi Jawa-Bali.
      Makna strategis maslah kependudukan yang mendasari kebijaksanaan pembangunan kependudukan adalah: kependudukan adalah aset pembangunan.jumlah penduduk yang besar merupakan sumberdaya manusia terpenting bagi keberhasilan pembangunan, karena itu  sambil menekan kelahiran, pemerintah juga merancang berbagai program untuk meningkatkan kualitas penduduk






Tidak ada komentar:

Posting Komentar