BAB I : ARTI DAN TUJUAN DEMOGRAFI
Pengertian Demografi menurut beberapa ahli:
Donald J.Bogue: Ilmu yg mempelajari secara statistik
dan matematik tantang besar, komposisi dan distribusi pendudukdan, perubahannya
sepanjang masa melalui bekerjanya 5 komponen demografi yaitu; Kelahiran
(Fertilitas), Kematian (Mortalitas), Perkawinan, Migrasi dan Mobilitas Sosial.
George W. Barcley: memberi gambaran yang menarik dari
penduduk yang digambarkan secara statistik dan mempelajari tingkah laku
keseluruhan, bukan tingkah laku perorangan
TUJUAN DAN PENGGUNAAN DEMOGRAFI DAN KEPENDUDUKAN
·
Mempelajari jumlah dan distribusi
penduduk dalam suatu daerah tertentu
·
Menjelaskan pertumbuhan masa lampau,
penurunannya dan persebarannya dengan data yang tersedia
·
Mengembangkan hubungan sebab akibat
antara perkembangan penduduk dg bermacam-macam aspek sosial
·
Memcoba meramalkan pertumbuhan penduduk
di masa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekwensinya.
BAB II :
STRUKTUR DAN PERSEBARAN PENDUDUK
STRUKTUR
PENDUDUK
Rata-rata
pertumbuhan penduduk setiap tahun pada periode\waktu tertentu dan biasanya
dinyatakan dengan persen.\Ada 3 macam ukuran pertumbuhan penduduk yaitu Pertumbuhan
(linier),Pertumbuhan Geometri,Pertumbuhan eksponensial
KOMPOSISI
PENDUDUK
• Biologis:umur
dan jenis kelamin
• Sosial:
tingkat pendidikan, status perkawinan dll
• Ekonomi:
penduduk yang aktif secara ekonomi, lapangan pekerjaan, jenis pekerjaan,
tingkat pendapatan, dll
• Geografis,
berdasarkan tempat tinggal, daerah perkotaan, pedesaan, propinsi, kabupaten dll
RASIO
JENIS KELAMIN
Seks
rasio adalah banyaknya penduduk laki-laki per 100 penduduk perempuan (
(penduduk laki-laki) : (penduduk perempuan) x 100.
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (dependency ratio)
Angka
yang menyatakan perbandingan antara banyaknya penduduk yang tidak produktif
(umur <15 tahun dan umur> 65 tahun keatas) dengan banyaknya penduduk yang
termasuk usia produktif (umur 15-65 tahun)
PERSEBARAN
PENDUDUK
Secara Geografis: persebaran penduduk menurut pulau. Penduduk
Indonesia tersebar secara tidak merata. Sekitar 62% penduduk tinggak di pulau
Jawa yang luas wilayahnya hanya 7 % dari luas daratan Indonesia.
BAB III : SUMBER-SUMBER DAN EVALUASI DATA
KEPUNDUDUKAN
Sumber data kependudukan terbagi atas
dua yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer
yaitu: segala catatan asli atau terbitan resmi atau tidak diterbitkan dari
badan-badan resmi pemerintah baik dalam bentuk angka maupun
grafik/gambar.Sumber data sekunder yaitu: data yang telah diolah dan disajikan
baik dalam buku teks, laporan penelitian, karya tulus, terbitan-terbitan
periodik dll.
Sumber
data kependudukan berasal dari:
- Sensus
(PBB): adalah keseluruha proses
pengumpulan (collecting), menghimpun dan menyusun (compilling) dan
menerbitkan data-data demografi, ekonomi dan sosial yg menyangkut semua orang
pada waktu
tertentu di suatu negara atau suatu wilayah tertentu.
- Survey (sampel): prosesnya sama dengan
sensus tetapi cakupannya hanya sebagian penduduk (sampel). Topiknya bisa
berganti-ganti. Waktunya juga periodik namun lebih pendek dari sensus.
- Registrasi : merupakan kumpulan
keterangan mengenai terjadinya peristiwa-peristiwa vital al; lahir dan
mati serta sgala kejadian penting yg merubah status sipil seseorang sejak
dia lahir sampai mati. Kejadian-kejadian tersebut adalah: perkawinan,
perceraian, pengangkatan anak (adobsi) dan perpindahan (migrasi).
Pencatatan tersebut sering disebut registrasi vital atau statistik
vital.Registrasi berlangsung terus menerus sehingga menggambarkan
perubahan yg terus menerus pula.Dilakukan oleh instansi yang berbeda-beda
dan masalah registrasi yg utama adalah cakupan dan ketelitian.
EVALUASI
DATA
Yang dimaksud evaluasi data adalah:
kegiatan melakukan penilaian atas data yang diperoleh dari sumber-sumber
tersebut. Mengapa perlu di evaluasi Karena
diduga data itu tidak terlepas dari kesalahanesalahan (error). Seberapa jauh
terjadi penyimpangan data tersebut dari yang
sesungguhnya perlu diketahui oleh pengguna data.
BAB IV : FERTILITAS (KELAHIRAN)
Fertilitas dalam pengertian demografi
adalah: kemampuan riil seorang wanita atau sekelompok untuk melahirkan, yang
dicerminkan dalam jumlah bayi yang dilahirkan hidup.Fecunditas adalah: potensi
fisik seorang wanita untuk melahirkan anak
KONSEP-KONSEP
FERTILITAS
·
Lahir hidup (live birth) menurut PBB dan
WHO: kelahiran seorang bayi tanpa memperhitungkan lamanya didalam kandungan,
dimana si bayi menunjukkan tanda-tanda kehidupan seperti; bernafas, ada denyut
jantung atau denyut tali pusat atau gerakan-gerakan otot.
·
Lahir mati (still birth): adalah
kelahiran seorang bayi dari kandungan yg berumur paling sedikit 28 minggu,
tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
·
Abortus adalah kematian bayi dalam
kandungan dengan umur kehamilan kurang dari 28 minggu dapat disengaja (induced abortion) dan tidak
disengaja (spontaneous abortion)
·
Masa reproduksi adalah masa dimana
seorang wanita mampu melahirkan, yang disebut juga usia subur.
UKURAN
DASAR FERTILITAS
Ada
2 macam pendekatan:
·
Yearly performance (current fertility)
yaitu; mencerminkan fertilitas dari suatu kelompok penduduk/berbagai kelompok
penduduk untuk jangka waktu satu tahun
·
Reproductive History (cumulative
fertility) yaitu; mencerminkan banyaknya kelahiran sekelompok atau beberapa
kelompok wanita selama masa reproduksinya; dan ini disebut juga paritas.
BAB V : MORTALITAS
Mortalitas atau kematian merupakan salah
satu diantara komponen demografis yang mempengaruhi perubahan penduduk.Definisi
mati menurut PBB dan WHO adalah: Mati adalah keadaan menghilangnya semua tanda-tanda
kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran
hidup.
KONSEP
KEMATIAN
- Lahir hidup
(live birth)
- Mati (death)
- Lahir mati (fetal death)
UKURAN
KEMATIAN
Ukuran
kematian adalah: suatu angka atau indeks yang dipakai sebagai dasar untuk
menentukan tinggi rendahnya tingkat kematian suatu penduduk.
BAB VI : MIGRASI
Migrasi adalah perpindahan penduduk
dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas
politik/negara atau batas administratif/batas bagian dalam suatu negara. (batas
waktunya 6 bulan).Migran adalah
orang yang pidah tempat tinggal secara permanen (menurut PBB).Mover adalah orang yang
berpindah-pindah tempat melewati batas politik/administratif suatu daerah. Bila
waktunya dalam 1 hari disebut “mirgrasipulang pergi” atau “commuting”/’nglaju”
JENIS-JENIS
MIGRASI
·
Mobilitas horizontal: perpindahan
penduduk secara teritorial, spasial atau geografis.
·
Mobilitas vertikal: perpindahan yang
dikaitkan dengan perubahan status sosial dengan melihat kedudukan generasi
misalnya melihat status kedudukan ayah.
·
Jenis migrasi yang lain:
-
Migrasi masuk (in-migration) adalah
masuknya penduduk ke suatu daerah tempat tujuan
-
Migrasi keluar (out-migration) adalah
perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah.
-
Migrasi neto adalah selisih antara
migrasi masuk dengan migrasi keluar.
-
Migrasi bruto adalah jumlah migrasi
masuk dan migrasi keluar.
-
Urbanisasi : bertambahnya proporsi
penduduk yang berdiam di daerah kota yang disebabkan oleh proses pindahan
penduduk ke kota atau ketempat pemukiman yang lebih padat penduduk.
-
Transimigrasi (resttlement atau
settlement): Perpindahan penduduk dari satu daerah untuk menetap ke daerah lain
yang di tetapkan didalam wilayah Indonesia guna kepentingan pembangunan atau
yang di atur dalam UU.
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI MIGRASI
Faktor
pendorong (di tempat asal):
Sumber daya alam yg
semakin berkurang
Menyempitnya lapangan
pekerjaan karena masuknya teknologi
Adanya takanan-tekanan
atau diskriminasi politik, agama, suku dll
tidak cocok lagi dengan budaya/kepercayaan di
tempat asal
Alasan pekerjaan atau
perkawinan yg menyebabkan tidak bisa mengembangkan karir pribadi
Bencana alam atau adanya
wabah penyakit
BAB VII : PERKAWINAN DAN PERCERAIAN
Perkawinan bukan merupakan komponen yang
langsung mempengaruhi pertambahan penduduk akan tetapi mempunyai pengaruh cukup
besar terhadap fertilitas.\PBB membuat 5 kategori status perkawinan: belum
kawin, kawin, cerai, janda dan berpisah (Indonesia hanya mengenal 4 kategori: belum kawin,
kawin, cerai dan janda).Perkawinan adalah perubahan dari status
perkawinan lain menjadi status “kawin”.Perceraian
adalah perubahan dari status kawin menjadi status “cerai”.
KONSEP
PERKAWINAN DAN PERCERAIAN DI INDONESIA
Ada
empat macam status perkawinan
berhubungan dengan tingkah laku manusia dalam hukum, agama dan budaya.
Perkawinan adalah: merupakan hubungan yang sah (berdasarkan hukum perdata yg
berlaku, agama atau peraturan-peraturan lain yg dianggap sah dalam negara yg bersangkutan)
dari dui orang yang berlainan jenis kelamin
BAB VIII : KELUARGA BERENCANA
Program KB dimulai sebagai program
nasional sejak Pelita I di propinsi Jawa Bali yang padat penduduknya. Tujuan utamanya
adalah menurunkan kelahiran disamping program lain untuk meningkatkan kualitas
penduduk seperti; meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak, meningkatkan
kemudahan dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat, dan meningkatkan gizi
dll.
ASPEK PELAKSANAAN PROGRAM KB
Aspek penerangan melalui kegiatan
KIE berupa kampanye, pemanfaatan sarana dan media penerangan yang ada serta
penerangan wawan muka. Pengembangan pelatihan-pelatihan untuk mempercepat proses diterimanya konsep
NKKBS dengan mengembangkan bahan-bahan instruksional dll.
Aspek pelayanan
kontrasepsi mulai dari pelayanan pada klinik yang statis sampai pengembangan
Tim Medis Keliling yang kemudian berkembang menjadi Tim KB Keliling.Dilihat
dari substansi masalah, pelayanan kontrasepsi dapat dibagi 3 fase:
1. Fase
I: sasarannya untuk menunda kehamilan.
2. Fase
II: sasarannya untuk penjarangan kehamilan.
3. Fase
III: sasarannya pelayanan diarahkan untuk mengakhiri kesuburan.
BAB
IX : ANGKATAN KERJA
Tenaga kerja (man power) adalah
penduduk dalam usia kerja (dalam literatur 15-64 tahun). Di Indonesia dipakai
batasan umur 10 tahun.Definisi tenaga kerja: jumlah seluruh penduduk dalam usia
kerja dalam suatu negara yang dapat memproduksi barang dan jasa , jika ada
permintaan terhadap tenaga mereka dan jika mereka mau berparisipasi dalam
aktifitas tersebut.
Angkatan kerja (labor force) adalah
: bagian dari tenaga kerja yang sesungguhnya terlibat, atau berusaha untuk
terlibat, dalam kegiatan produktif yaitu memproduksi barang dan jasa (biasanya
1 minggu sebelum pencacahan dan paling sedikit 2 hari) .Bukan angkatan kerja
adalah bagian dari tenaga kerja yang tidak bekerja ataupun mencari kerja.
UKURAN DASAR ANGKATAN KERJA
·
Angka
partisipasi angkatan kerja: jumlah angkatan kerja dalam suatu kelompok
umur sebagai persentasi penduduk dalam kelompok umur tersebut sama dengan
tingkat pastisipasi total dari seluruh penduduk dalam usia kerja.
·
Tingkat partisipasi umum : jumlah
angkatan kerja dibagi seluruh penduduk berumur 10 tahun keatas.
·
Tingkat partisipasi angkatan kerja
menurut umur dan jenis kelamin: jumlah angkatan kerja menurut umur dan jenis
kelamin dibagi jumlah seluruh penduduk menurut jenis kelamin dan umur yang sama
kali 100%
·
Tingkat pengangguran: jumlah angkatan
kerja yang mencari pekerjaan dibagi jumlah angkatan kerja
BAB
X : STATISTIK
Statistika adalah pengetahuan yang
berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau penganalisannya
dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan yang
dilakukan. tatistikKependudukanDemografi,diartikan sebagai
studi statistik dan matematik terhadapbesaran, komposisi, sebaran, serta
perubahan-perubahannya yang terjadi dari waktu ke waktu padapopulasi manusia
melalui berlangsungnya lima proses:fertilitas, mortalitas, perkawinan, migrasi,
dan mobilitassosial
DISTRIBUSI
FREKUENSI
Distribusi frekuensi
adalah daftar nilai data (bisa nilai individual atau nilai data yang sudah
dikelompokkan ke dalam selang interval tertentu) yang disertai dengan
nilai frekuensi yang sesuai.Pengelompokkan data ke dalam beberapa kelas
dimaksudkan agar ciri-ciri penting data tersebut dapat segera terlihat. Daftar
frekuensi ini akan memberikan gambaran yang khas tentang bagaimana keragaman
data. Sifat keragaman data sangat penting untuk diketahui, karena dalam
pengujian-pengujian statistik selanjutnya kita harus selalu memperhatikan sifat
dari keragaman data. Tanpa memperhatikan sifat keragaman data, penarikan suatu
kesimpulan pada umumnya tidaklah sah.
BAB XI : PROYEKSI PENDUDUK
Dalam rangka perencanaan pembangunan di segala bidang,
diperlukan informasimengenai keadaan penduduk seperti jumlah penduduk,
persebaran penduduk, dansusunan penduduk menurut umur. Informasi yang harus
tersedia tidak hanyamenyangkut keadaan pada saat perencanaan disusun, tetapi
jugaa informasi masa laludan masa kini sudah tersedia dari hasil sensus dan
survei-survei, Sedangkan untuk masa yang akan datang, informasi tersebut
perlu dibuat suatu proyeksi yaitu perkiraan jumlah penduduk dan komposisinya
di masa mendatang.Proyeksi penduduk adalah perhitungan jumlah penduduk (menurut
komposisis umur dan jenis kelmain) di masa yang akan datang berdasarkan
asumsi arah perkembanganfertilitas, mortalitas dan migrasi.
Data penduduk Indonesia yang dapat dipakai dan dipercayya
untuk keperluan proyeksiadalah berasal dari sensus penduduk (SP) yang
diselenggarakn pada tahun yang berakhir “0” dan survei antar sensus
(SUPAS) padad tahun aynag berakhir “S”.
Kegunaan
Proyeksi.Hasil proyek penduduk sanagat bermanfaat untuk perencanaan penyediaan
beras,fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, fasilitas perumahan, dan
fasilitas kesempatankerja.
Publikasi
BPS tentang Proyeksi Penduduk.
BAB XII ; KEBIJAKSANAAN KEPENDUDUKAN
Kebijaksanaan kependudukan menurut PBB adalah: langkah-langkah
dan program-program yang membantu tercapainya tujuan-tujuan ekonomi, sosial
demografis dan tujuan-tujuan umum yang lain dengan jalan mempengaruhi
variabel-variabel demografi yang utama yaitu; besarnya dan pertumbuhan penduduk
serta perubahan dan ciri-ciri demografisnya
Kebijakan
kependudukan berkaitan dengan dinamika kependudukan yang menyangkut
perubahan-perubahan, fertilitas, mortalitas dan migrasi.
JENIS
KEBIJAKAN KEPENDUDUKAN
• Pendekatan spasial dapat bersifat nasional dan sektoral. Kebijaksanaan
yang bersifat nasional adalah kebijakan yang terpadu mencakup segala segi
kehidupan dengan tujuan mengenai kependudukdn yang sama. Kebijakan sektoral
adalah menyerahkan maslah kependudukan kepada satu sektor saja
• Pendekatan simptomatis yaitu kebijaksanaan
yang bertujuan mengatasi gejala yang timbul akibat masalah kependudukan.
• Pendekatan kausatif yaitu; kebijakan
yang didasarkan kepada penyebab timbulnya masalah kependudukan tersebut.
• Pendekatan pronatalis yaitu
kebijakan yang bertujuan meningkatkan angka kelahiran
• Pendekatan anti natalis yaitu
kebijakan yang bertujuan menurunkan angka kelahiran
KEBIJAKSANAAN
KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
• Pada pemerintahan orde lama (zaman
Presiden Sukarno) Indonesia menganut kebijaksanaan kependudukan yang pronatalis.
• Kebijaksanaan yang anti natalis
dikembangkan sejak Orde Baru mulai pada awal Pelita I (1969/70 – 1973/74) dimana Program Keluarga Berencana merupakan
kebijakan kependudukan yang utama sebagai salah satu upaya penurunan fertilitas
dan transimigrasi untuk mengurangi ketidakseimbangan persebaran penduduk.
Kebijaksanaan kependudukan tersebut
dimuali di propinsi Jawa-Bali.
• Makna strategis maslah kependudukan
yang mendasari kebijaksanaan pembangunan kependudukan adalah: kependudukan
adalah aset pembangunan.jumlah penduduk yang besar merupakan sumberdaya manusia
terpenting bagi keberhasilan pembangunan, karena itu sambil menekan kelahiran, pemerintah juga
merancang berbagai program untuk meningkatkan kualitas penduduk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar